NhatXu – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) berencana memanggil hampir seluruh platform media sosial yang beroperasi di Indonesia. Langkah ini diambil untuk mengatasi maraknya konten negatif yang mengancam tatanan sosial dan demokrasi. Fokus utama Komdigi adalah memastikan semua penyedia platform bertanggung jawab dalam memoderasi konten yang beredar di masyarakat.
“Baca Juga: Google Hadirkan Tampilan Baru Find Hub untuk Lacak Ponsel”
Alasan Komdigi Panggil Platform Media Sosial: Fenomena Konten DFK
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Angga Raka Prabowo, menyampaikan bahwa fenomena konten DFK (Disinformasi, Fitnah, Kebencian) berpotensi merusak sendi demokrasi di Indonesia. Ia menegaskan bahwa seluruh platform media sosial harus aktif melakukan filterisasi konten agar masyarakat menerima informasi yang lebih jernih dan benar.
Dampak Konten AI dan Fabrikasi yang Viral di Media Sosial
Menurut Angga Raka, salah satu pemicu pemanggilan ini adalah maraknya konten fabrikasi yang diautomatisasi oleh kecerdasan buatan (AI). Konten ini sering mengandung unsur DFK dan menyebar luas di berbagai platform. Banyak pengguna internet salah mengira konten tersebut valid, sehingga memicu sentimen negatif yang merugikan masyarakat. Kondisi ini semakin diperparah oleh algoritma media sosial yang justru mempercepat penyebaran konten negatif tersebut. Oleh karena itu, pemerintah menilai penting adanya kerja sama yang lebih erat dengan platform untuk mengatasi masalah ini secara efektif. Langkah tersebut diharapkan dapat menekan dampak sosial dan menjaga keharmonisan masyarakat digital Indonesia.
Target Pemanggilan: Dari TikTok hingga Meta
Komdigi menargetkan semua penyedia layanan media sosial yang beroperasi di Indonesia, mulai dari TikTok, Meta, hingga platform lain. Pemerintah ingin memastikan mereka berkontribusi aktif dalam memoderasi konten negatif. Langkah ini bertujuan meminimalisir penyebaran informasi palsu dan mengurangi dampak sosial yang mungkin terjadi akibat konten berbahaya. Selain itu, Komdigi juga mengharapkan platform-platform tersebut meningkatkan transparansi terkait kebijakan moderasi konten mereka. Hal ini penting agar masyarakat bisa memahami bagaimana konten diatur dan diproses, sehingga membangun kepercayaan pengguna terhadap platform digital di Indonesia.
“Baca Juga: Polytron Fox 200, Motor Listrik Wanita Dibanderol Rp11,5 Juta”
Pandangan Komdigi dan Harapan ke Depan dalam Pengawasan Media Sosial
Komdigi menekankan bahwa panggilan ini bukan sekadar formalitas, melainkan wujud komitmen untuk menjaga keamanan dan kenyamanan pengguna internet di Indonesia. Dengan pengawasan yang ketat, diharapkan media sosial dapat menjadi ruang yang lebih sehat dan produktif. Pemerintah juga mendorong kolaborasi erat dengan platform digital demi terciptanya ekosistem informasi yang bertanggung jawab.
Maraknya konten negatif di media sosial telah memaksa Komdigi mengambil tindakan tegas. Langkah ini penting untuk melindungi demokrasi dan keamanan digital masyarakat. Sebagai pengguna, kita juga harus aktif menyaring informasi dan berperan dalam menciptakan ruang digital yang aman. Dengan sinergi antara pemerintah, platform, dan masyarakat, Indonesia dapat menghadapi tantangan digital dengan lebih baik dan bijak.




Leave a Reply