NhatXu – Sony Interactive Entertainment kembali mengajukan bantahan terhadap Tencent, menanggapi tuduhan plagiarisme terkait game Light of Motiram. Dalam dokumen hukum setebal 35 halaman yang diajukan ke pengadilan Amerika Serikat. Sony menegaskan bahwa kerusakan terhadap merek Horizon sudah terjadi, meskipun peluncuran game tersebut ditunda hingga 2027. Sony menyebut bahwa materi promosi yang telah tersebar secara global berpotensi membingungkan konsumen dan merusak reputasi franchise Horizon. Gugatan ini semakin memanas, dengan Sony mendesak agar gugatan pembatalan yang diajukan Tencent ditolak.
“Baca Juga: Windows 11 Hadirkan Copilot Agent, AI Bantu Kelola Tugas Sehari-hari”
Sony Mengklaim Materi Promosi Sudah Menyebabkan Kebingungan
Sony menyoroti bahwa berbagai materi promosi Light of Motiram, seperti trailer, poster, dan screenshot. Telah tersebar luas melalui platform besar seperti Steam, YouTube, dan Discord. Meskipun Tencent menunda peluncuran game, dampak dari promosi tersebut sudah cukup untuk menimbulkan kebingungan di kalangan konsumen. Sony berpendapat bahwa kebingungan ini telah merusak merek Horizon dan memperburuk reputasi mereka, bahkan sebelum game tersebut benar-benar dirilis.
Bahkan para pengamat dan penggemar game telah mulai menyebut Light of Motiram sebagai tiruan langsung dari Horizon. Sony mengklaim bahwa perubahan visual yang dilakukan Tencent di halaman Steam tidak cukup untuk menghilangkan persepsi negatif yang sudah terbentuk di masyarakat. Hal ini memperkuat argumen bahwa peluncuran yang tertunda tidak membatalkan dampak dari promosi yang telah tersebar sebelumnya.
Tuduhan “Shell Game” Terhadap Struktur Korporat Tencent
Dalam gugatannya, Sony juga menuduh Tencent menggunakan struktur anak perusahaan untuk menghindari akuntabilitas hukum. Sony mengidentifikasi entitas seperti Level Infinite, Aurora Studios, dan Proxima Beta sebagai bagian dari strategi “shell game” Tencent. Menurut Sony, tindakan ini bertujuan untuk mengalihkan perhatian dari tanggung jawab hukum yang seharusnya dihadapi oleh Tencent Holdings sebagai perusahaan induk.
Sony berpendapat bahwa Tencent Holdings memegang kendali penuh atas branding internasional Light of Motiram, termasuk merek dagang dan domain resmi game. Oleh karena itu, Sony menginginkan agar Tencent Holdings diperlakukan sebagai pihak utama dalam perkara ini. Bukan hanya anak perusahaan yang terlibat dalam pengembangan game tersebut.
Pembelaan Tencent: Game Tidak Plagiarisme, Hanya Terinspirasi
Di sisi lain, Tencent membantah tuduhan Sony tentang plagiarisme. Dalam permohonan pembatalan gugatan yang diajukan pada September 2025. Tencent berpendapat bahwa elemen-elemen yang ada dalam Light of Motiram bukanlah tiruan langsung dari Horizon, melainkan hasil inspirasi dari berbagai judul populer. Tencent mengklaim bahwa game ini terinspirasi oleh game open-world seperti The Legend of Zelda dan Far Cry. juga menganggap bahwa Sony berusaha untuk memonopoli genre open-world, yang mengarah pada gugatan yang dianggap berlebihan.
“Baca Juga: ChatGPT Akan Dukung Konten Dewasa, Umum Sam Altman”
Dampak Jangka Panjang Terhadap Industri Game dan Reputasi
Sengketa hukum ini berpotensi memiliki dampak besar terhadap industri game. Khususnya terkait dengan perlindungan hak cipta dan merek dagang dalam konteks game yang saling terinspirasi. Jika gugatan Sony diterima, hal ini bisa menciptakan preseden baru tentang bagaimana perusahaan besar dapat melindungi karya orisinal mereka dari potensi plagiarisme. Namun, jika pengadilan memihak Tencent. Hal ini bisa membuka pintu bagi perusahaan lain untuk lebih leluasa mengembangkan game yang terinspirasi dari karya besar tanpa risiko hukum yang signifikan.
Sengketa ini juga memberi pandangan yang lebih jelas tentang dinamika kekuatan antara dua raksasa industri game. Sony dan Tencent, yang keduanya memiliki pengaruh besar dalam pasar global. Perhatian kini tertuju pada bagaimana pengadilan akan memutuskan. Mengingat dampak besar yang bisa ditimbulkan bagi reputasi dan masa depan kedua perusahaan.




Leave a Reply