NhatXu – Spotify akhirnya menghadirkan opsi Lossless yang telah lama dinantikan, namun hasil pengujian menunjukkan bahwa fitur ini belum sepenuhnya lossless. Sejumlah penguji independen menemukan bahwa kualitas audio Spotify masih tertinggal dibanding layanan seperti Tidal dan Qobuz, yang lebih dulu menawarkan kualitas bit-perfect.
“Baca Juga: Sora 2 Resmi Hadir, OpenAI Tawarkan Video Lebih Nyata”
Masalah utama bukan terletak pada format file, melainkan pada jalur audio yang digunakan oleh aplikasi Spotify, khususnya di sistem operasi Windows dan Android. Meski Spotify telah mengklaim bahwa mereka mendukung kualitas audio lossless, kenyataannya sistem dan infrastruktur pemrosesan audio belum mampu menjamin hasil bit-perfect di semua platform.
Keterbatasan di Windows: Spotify Belum Gunakan WASAPI Exclusive Mode
Di sistem operasi Windows, Spotify tidak mendukung WASAPI Exclusive Mode, yang memungkinkan aplikasi mengakses DAC (Digital-to-Analog Converter) secara langsung. Sebagai akibatnya, sinyal audio Spotify harus melewati audio stack Windows yang dapat menyebabkan resampling atau modifikasi pada sinyal asli.
Pengujian dari kanal YouTube The Headphone Show menunjukkan bahwa Spotify tidak mampu mereproduksi file FLAC secara identik dengan master. Sebaliknya, Tidal dan Qobuz berhasil menampilkan hasil audio yang bit-perfect karena mereka menggunakan jalur eksklusif langsung ke DAC. Spotify dikabarkan sedang menyiapkan dukungan untuk WASAPI Exclusive, namun belum ada kejelasan kapan fitur ini akan tersedia bagi pengguna umum.
Resampling Jadi Masalah Serius di Perangkat Android
Di Android, masalah kualitas audio menjadi lebih kompleks karena hampir semua aplikasi, termasuk Spotify, dipaksa melewati system mixer. Mixer ini berjalan pada frekuensi tetap 48 kHz, sedangkan mayoritas file musik digital di-master pada 44,1 kHz. Proses ini memicu terjadinya resampling yang tidak ideal dan menghasilkan sinyal audio yang tidak lagi identik dengan sumber asli.
Analisis dari kanal GoldenSound menunjukkan bahwa Spotify Lossless di Android hanya mencatat correlated null sebesar 50 dB. Nilai ini bahkan lebih buruk dibanding kualitas “Very High” Spotify di Windows yang mencapai 55 dB. Hasil tersebut memperlihatkan bahwa meskipun disebut “lossless”, kualitas sebenarnya masih jauh dari akurat secara teknis.
Aplikasi Pihak Ketiga Sediakan Solusi Sementara untuk Playback Bit-Perfect
Pengguna Android yang menginginkan playback bit-perfect dapat menggunakan aplikasi pihak ketiga seperti USB Audio Player Pro (UAPP). Aplikasi ini menggunakan driver USB khusus untuk melewati system mixer Android, memungkinkan playback langsung ke DAC.
Dengan UAPP, layanan seperti Tidal, Qobuz, dan file lokal dapat dinikmati dalam kualitas bit-perfect tanpa resampling. Namun, Spotify tidak mendukung playback melalui UAPP karena keterbatasan pada API mereka. Spotify hanya memberikan integrasi resmi ke platform tertentu seperti Sonos dan Tesla, bukan ke aplikasi pihak ketiga seperti UAPP.
“Baca Juga: Versi Remaster Prototype Dikembangkan dengan Sentuhan Baru”
Spotify Perlu Perbaiki Infrastruktur Audio untuk Penuhi Janji Lossless
Spotify perlu melakukan peningkatan teknis lebih lanjut agar benar-benar menghadirkan pengalaman lossless seperti yang dijanjikan. Tanpa dukungan WASAPI Exclusive Mode di Windows dan bypass mixer di Android, fitur Lossless Spotify tetap tertinggal dari kompetitor.
Bagi pengguna audiophile yang mengutamakan akurasi suara, Spotify saat ini belum menjadi pilihan ideal untuk mendengarkan musik dalam kualitas tertinggi. Open source dan komunitas audio telah lama menyoroti pentingnya jalur audio bit-perfect untuk menjaga integritas sinyal digital.
Spotify perlu beradaptasi agar dapat memenuhi ekspektasi pasar premium dan bersaing di ranah audio berkualitas tinggi. Sementara itu, pengguna disarankan mengecek kembali perangkat dan pengaturan audio sebelum mengandalkan label “lossless” yang tertera.




Leave a Reply